Google

Sabtu, 22 Maret 2008

Mental BEJ (Blame, Excuses, Justify)

Menurut Tung Desem Waringin dalam bukunya Financial Revolution, ada tipikal mental yang sudah umum pada manusia, yaitu Blame (Menyalahkan), Excuses (Mencari-cari alasan) dan Justify (Melakukan pembenaran).

Blame
Sebenarnya sifat ini sudah jelas di gambarkan dalam kitab suci, yakni cerita mengenai Adam dan Hawa. Pada saat Adam kedapatan telah melanggar larangan Tuhan, ia menyalahkan Hawa, dan Hawa menyalahkan si Ular yang sudah menghasutnya. Maka sesekali dalam kehidupan kita, pastilah kita pernah melakukannya. Tapi bagaimana kalau memang itu adalah salahnya si anu, atau si ono? Pointnya bukan disitu, yang jelas kita harus belajar dari kejadian tersebut. Kita harus analisis apakah memang benar sepenuhnya salah dari faktor external, baik itu orang lain, keadaan sekitar kita maupun lingkungan. Kalaupun memang ada faktor-faktor tersebut, apa yang bisa kita perbaiki dari diri kita sendiri agar kejadian tersebut tidak terulang kembali di masa mendatang.

Excuses
Terkadang pada saat kita diajak untuk keluar dari zona nyaman kita, muncullah berbagai macam alasan untuk menghindarinya. Pada suatu ketika si Bana bertemu dengan Bono. Mereka adalah teman lama yang sudah lama tidak bersua satu sama lain. Bana saat ini adalah pengusaha sukses dengan segudang ide yang masih belum di realisasikan, sedang Bono adalah karyawan swasta biasa. Ketika itu Bana mengajak Bono untuk berwirausaha. Tapi Bono secara spontan beralasan umurnya yang sudah diatas 40, cuman lulusan SMA, tidak ada pengalaman dsb.

Justify
Melakukan pembenaran terhadap sesuatu hal yang tidak tercapai atau kegagalannya. Saking bangganya sebagai orang miskin, ada beberapa orang beranggapan untuk apa menjadi orang kaya, menjadi orang kaya itu berbahaya karena jadi incaran maling, harus kikir, harus pandai menjilat, dan pandai memanfaatkan orang. Pemikiran seperti sebenarnya malah sangat berbahaya, karena mereka melakukan pembenaran terhadap keadaan mereka yang miskin dan menolak untuk menjadi kaya. Secara tidak langsung otak bawah sadar mereka menyimpan memori ini, dan mereka mungkin tidak akan pernah kaya bila mereka tidak sadar akan hal itu.

Dengan mengetahui sifat-sifat negatif ini, kita akan mengerti sifat-sifat positifnya. Dimana ada thesis ada anti-thesis, dan terserah anda untuk men-synthesis-nya.

Tidak ada komentar: